Tim PkM Kemendikbudristek Dampingi dan Latih UMKM Coffee Shop |
Daily Nusantra, Makassar - 13/10/2024 Dalam upaya memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan pelatihan kepada pelaku UMKM Coffee Shop.
Pelatihan yang dilaksanakan di Kopi Latimojong Makassar, dihadiri oleh pelaku usaha coffee shop, masyarakat, mahasiswa dan akademisi. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat, berjudul Pendampingan Manajemen dan Pengembangan UMKM Coffee Shop "Latimojong" Menggunakan Business Model Canvas berbasis Internet of Things (IoT), dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, yang mendapatkan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek di tahun 2024.
Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terdiri dari: Harry Yulianto selaku Ketua tim (STIE YPUP Makassar), Sitti Arni sebagai anggota tim (STMIK Profesional Makassar), serta Helmy Syamsuri sebagai anggota tim (STIE YPUP Makassar). Juga, melibatkan mahasiswa dari STIE YPUP Makassar, yakni: Windra Lisu, Yuliana, Syahruni, dan Rahmawati.
Ketua Tim PkM, Harry Yulianto yang membawakan materi Business Model Canvas menjelaskan bahwa pelatihan ini sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk membantu UMKM Coffee Shop beradaptasi dengan dinamika perkembangan teknologi dan tren bisnis. Business Model Canvas sebagai alat visual yang digunakan untuk merancang, menggambarkan, dan menganalisis model bisnis. Pelaku UMKM coffee shop perlu memahami teknik untuk mengoptimalkan operasional bisnisnya melalui pendekatan Business Model Canvas, ungkap Harry.
Sitti Arni dalam paparannya tentang pemanfaatan teknologi pada coffee shop, menyebutkan bahwa website dan media sosial memiliki peran signifikan terhadap peningkatan brand dan penjualan. Integrasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing, terutama bagi UMKM coffee shop.
Mengintegrasikan IoT kedalam operasional coffee shop dapat meningkatkan pengalaman pelanggan melalui otomatisasi, personalisasi, dan layanan yang lebih cepat. Pelanggan akan merasakan kenyamanan, kualitas produk yang lebih baik, serta interaksi yang lebih personal, sehingga akan mendorong loyalitas dan peningkatan penjualan, kata Sitti.
Helmy Syamsuri menjelaskan tentang kualitas layanan konsumen pada coffee shop. Kualitas pelayanan pada bisnis coffee shop sangat penting untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan, meningkatkan loyalitas, serta mendukung pertumbuhan bisnis. Menurut Helmy, kualitas pelayanan yang baik memberikan dampak signifikan terhadap kesuksesan usaha coffee shop, mulai dari kepuasan pelanggan, peningkatan penjualan, hingga loyalitas jangka panjang. Pelayanan yang optimal untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta membantu menciptakan reputasi positif di pasar”.
Salah satu peserta yang juga pengelola coffee shop, Masniar, mengungkapkan antusiasmenya terhadap materi pelatihan yang diberikan. Saya jadi lebih paham bagaimana cara mengoptimalkan model bisnis melalui Business Model Canvas, dan bagaimana teknologi bisa membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan, ujarnya.
Umar Lahuma, pemilik coffee shop Kopi Latimojong, mengatakan sangat berterima kasih atas kehadiran Tim PkM serta dipilihnya Kopi Latimojong sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan. Kami terbuka menerima kedatangan tim, untuk memberikan masukan, sehingga usaha Kopi Latimojong dapat terus berkembang, ungkap Umar.
Pelatihan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM coffee shop dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan. Melalui pemahaman tentang model bisnis serta penggunaan teknologi, UMKM coffee shop diharapkan memiliki daya saing di pasar. Pendampingan dan pelatihan yang dilakukan oleh Tim PkM Kemendikbudristek sebagai satu upaya memperkuat posisi UMKM coffee shop yang terus berkembang pesat,” pungkas Harry.